Bahaya terorisme bisa terjadi terhadap siapa saja, kapan saja dan dimana saja termasuk orang-orang terdekat kita yaitu keluarga. Dan caranya bisa dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kegiatan keagamaan. Para anggota teroris sering menyisipkan ajaran dan doktrinasi terorisme dalam setiap kegitannya.
Indoktrinasi ini seringkali dilakukan oleh orang-orang asing dengan berkedok mengadakan kegiatan keagamaan dilingkungan setempat, sehingga peran dari pengurus masjid setempat juga menjadi sangat penting untuk mencegahnya.
Kegiatan keagamaan menjadi ladang subur bagi pergerakan terorisme di Indonesia. mereka mampu menyusup di setiap sendi kelompok keagamaan. Metode yang sering digunakan adalah dengan cara pendekatan langsung secara pribadi dengan bersilaturahmi dengan target para pemuda belasan tahun yang pola pikirnya masih labil.
Untuk menghadang terorisme berkedok agama diperlukan satu formulasi tepat dan strategis. Tidak hanya cukup peran masyarakat, keluarga pun dianggap paling bertanggung jawab dalam mengawasi kegiatan anak-anak remaja.
Pembinaan yang benar kepada umat tentang ajaran agama harus ditanamkan dengan benar terutama kepada generasi muda. Bimbingan serta penyuluhan dari pihak-pihak yang berkepentingan dianggap perlu.
mh,,..lama2 islam dpandang jelek ama org lain yg beragama laen.,klw bgini trus.!!
BalasHapus